StrukturOrganisasi Struktur organisasi juga sering disebut sebagai S.O merupakan bagan yang menjelaskan mengenai hubungan antar posisi/jabatan dalam perusahaan. Selain menjelaskan mengenai posisi, struktur ini juga memperlihatakan hak dan kewajiban maupun tanggung jawab seseorang dalam menjalankan pekerjaan di posisi tersebut. Liputan6com, Jakarta - Sebuah negara tidak hanya menjalin hubungan dengan satu negara lain, namun juga dengan beberapa negara sekaligus atau beberapa instansi internasional. Jika hubungan antar dua negara disebut dengan kerja sama bilateral, hubungan suatu negara dengan sejumlah negara bersamaan disebut dengan kerja sama regional dan kerja sama multilateral. Penjelasannya, kerja sama tersebut 1 Suatu organisasi terdiri dari hubungan yang ditetapkan antara jabatan-jabatan. 2. Tujuan / rencana organisasi terbagi ke dalam tugas- tugas yang disalurkan di antara berbagai jabatan sebagai kewajiban (jod description). 3. Kewenangan untuk melaksanakan kewajiban diberikan kepada jabatan (saat sah menduduki jabatan). Vay Tiền Nhanh. Koordinasi adalah suatu proses rangkaian kegiatan dalam rangka pengintegrasian dan penyelarasan tujuan dan rencana kerja yang telah ditetapkan pada semua unsur, bidang fungsional dan departemen untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis secara efektif dan efisien. Dalam sebuah organisasi koordinasi harus diberikan oleh atasan dalam menyelesaikan tugas sehingga penyampaian informasi menjadi jelas dan pembagian pekerjaan kepada para bawahan sesuai dengan wewenang yang diterima. Secara normatif koordinasi adalah kewenangan untuk menggerakkan, menyerasikan, menyelaraskan, dan menyeimbangkan kegiatan-kegiatan yang spesifik atau berbeda-beda agar semuanya terarah pada tujuan tertentu. Sedangkan secara fungsional, koordinasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi dampak negatif spesialisasi dan mengefektifkan pembagian kerja. Koordinasi merupakan fungsi organisasi, begitu suatu organisasi dibentuk atau terbentuk maka koordinasi internal dan eksternal harus berjalan. Koordinasi juga merupakan syarat mutlak untuk menjamin agar semua kegiatan kerja dalam organisasi dapat berjalan dengan harmonis dan efesien. Koordinasi adalah proses kesepakatan bersama secara mengikat berbagai kegiatan atau unsur yang berbeda-beda pada dimensi waktu, tempat, komponen, fungsi dan kepentingan sehingga di satu sisi semua kegiatan di kedua belah pihak terarah pada tujuan pemerintahan yang ditetapkan bersama dan disisi lain keberhasilan pihak yang satu tidak dirusak keberhasilan pihak yang lain. Untuk menciptakan koordinasi yang efektif diperlukan komunikasi dan hubungan kerja. Komunikasi adalah kunci dari koordinasi yang efektif. Sedangkan hubungan kerja dan koordinasi adalah dua hal yang saling kait-mengait, karena koordinasi hanya dapat dicapai sebaik-baiknya dengan melakukan hubungan kerja yang efektif. Hubungan kerja adalah bentuk komunikasi administrasi yang membantu tercapai koordinasi. Berikut definisi dan pengertian koordinasi dari beberapa sumber buku Menurut Syafrudin 1993, koordinasi adalah suatu proses rangkaian kegiatan menghubungi, bertujuan untuk menyerasikan tiap langkah dan kegiatan dalam organisasi agar tercapai gerak yang cepat untuk mencapai sasaran dan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Ndraha 2011, koordinasi adalah proses penyepakatan bersama secara mengikat berbagai kegiatan atau unsur yang berbeda-beda sedemikian rupa sehingga disisi yang satu semua kegiatan atau unsur itu terarah pada pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan dan di sisi lain keberhasilan yang satu tidak merusak keberhasilan yang lain. Menurut Hasibuan 2011, koordinasi adalah kegiatan mengarahkan, mengintegrasikan dan mengkoordinasikan unsur-unsur manajemen dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan dalam mencapai tujuan organisasi. Menurut Handoko 2003, koordinasi merupakan proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah departemen-departemen atau bidang-bidang fungsional pada suatu organisasi untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Menurut Handayaningrat 2002, koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron atau teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan. Tujuan dan Manfaat Koordinasi Menurut Ndraha 2011, tujuan koordinasi adalah sebagai berikut Menciptakan dan memelihara efektivitas organisasi setinggi mungkin melalui sinkronisasi, penyerasian, kebersamaan, dan kesinambungan, antar berbagai kegiatan dependen suatu organisasi. Mencegah konflik dan menciptakan efisiensi setinggi-tingginya setiap kegiatan inter-dependen yang berbeda-beda melalui kesepakatan-kesepakatan yang mengikat semua pihak yang bersangkutan. Menciptakan dan memelihara iklim dan sikap saling responsif antisipatif dikalangan unit kerja interdependen dan independen yang berbeda-beda, agar keberhasilan unit kerja yang satu tidak dirusak oleh unit kerja yang lain, melalui jaringan informasi dan komunikasi efektif. Menurut Handoko 2003, apabila dalam organisasi dilakukan koordinasi secara efektif maka ada beberapa manfaat yang didapatkan, antara lain sebagai berikut Dengan koordinasi dapat dihindarkan perasaan terlepas satu sama lain, antara satuan-satuan organisasi atau antara pejabat yang ada dalam organisasi. Menghindari suatu pendapat atau perasaan bahwa satuan organisasi atau pejabat merupakan yang paling penting. Menghindari kemungkinan timbulnya pertentangan antara bagian dalam organisasi. Menghindari terjadinya kekosongan pekerjaan terhadap suatu aktivitas dalam organisasi. Menimbulkan kesadaran diantara para pegawai untuk saling membantu. Ciri-Ciri Koordinasi Menurut Handayaningrat 2002, untuk menciptakan koordinasi yang efektif dibutuhkan ciri-ciri atau karakteristik koordinasi sebagai acuan dalam melakukan koordinasi antar subunit organisasi maupun eksternal organisasi. Adapun ciri-ciri atau karakteristik koordinasi yang perlu diketahui adalah sebagai berikut Tanggung jawab koordinasi terletak pada pimpinan. Oleh karena itu koordinasi adalah menjadi wewenang dan tanggung jawab daripada pimpinan. Dikatakan bahwa pimpinan yang berhasil, karena ia telah melakukan koordinasi dengan baik. Koordinasi adalah suatu usaha kerjasama. Hal ini disebabkan karena kerjasama merupakan syarat mutlak terselenggaranya koordinasi dengan sebaik-baiknya. Koordinasi adalah proses yang terus-menerus continue process. Artinya suatu proses yang bersifat kesinambungan dalam rangka tercapainya tujuan organisasi. Adanya pengaturan usaha kelompok secara teratur. Hal ini disebabkan karena koordinasi adalah konsep yang diterapkan di dalam kelompok, bukan terhadap usaha individu tetapi sejumlah individu yang bekerjasama di dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Konsep kesatuan tindakan. Konsep kesatuan tindakan adalah inti daripada koordinasi. Hal ini berarti bahwa pimpinan harus mengatur usaha-usaha/tindakan-tindakan daripada setiap kegiatan individu sehingga diperoleh adanya keserasian di dalam mencapai hasil bersama. Tujuan koordinasi adalah tujuan bersama common purpose. Kesatuan usaha/ tindakan meminta kesadaran/ pengertian kepada semua individu, agar ikut serta melaksanakan tujuan bersama sebagai kelompok di mana mereka bekerja. Jenis-jenis Koordinasi Menurut Hasibuan 2011, koordinasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu a. Koordinasi vertikal Koordinasi vertikal adalah tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dijalankan oleh atasan terhadap kegiatan-kegiatan, unit-unit, kesatuan-kesatuan kerja yang ada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya. b. Koordinasi horizontal Koordinasi horizontal adalah tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dijalankan terhadap kegiatan-kegiatan dalam tingkat organisasi yang setingkat. Koordinasi Horizontal terbagi atas dua jenis, yaitu Interdiiplinary, yaitu suatu koordinasi dalam rangka mengarahkan, menyatukan tindakan-tindakan, mewujudkan, menciptakan disiplin antar unit yang satu dengan unit yang lain secara intern maupun secara esktern pada unit-unit yang sama tugasnya. Inter-related, yaitu koordinasi antar badan instansi. Unit-unit yang fungsinya berbeda, tetapi instansi yang satu dengan yang lain saling bergantung atau mempunyai kaitan baik secara intern maupun ekstern yang levelnya setaraf. Sedangkan menurut Handayaningrat 2002, terdapat dua tipe koordinasi, yaitu a. Koordinasi intern Koordinasi intern adalah koordinasi yang dilakukan oleh atasan langsung. Dalam koordinasi ini manajer wajib mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan bawahan, apakah bawahannya telah melakukan tugas sesuai dengan kebijaksanaannya atau tugas pokoknya. b. Koordinasi fungsional Koordinasi fungsional adalah koordinasi yang dilakukan horizontal yang disebabkan karena sebuah unit organisasi tidak mungkin dapat melakukan sendiri tanpa bantuan unit organisasi lain, dengan perkataan lain bahwa koordinasi fungsional wajib dilakukan karena unit-unit atau organisasi lainnya mempunyai hubungan secara fungsional yang bersifat intern dan ekstern. Koordinasi fungsional dibagi menjadi dua jenis, yaitu Koordinasi fungsional yang bersifat intern, yaitu bahwa unit-unit dalam organisasi diperlukan koordinasi secara horizontal. Koordinasi fungsional ini diperlukan, karena antara unit yang satu dengan unit lainnya mempunyai hubungan kerja fungsional. Koordinasi fungsional yang bersifat ekstern, yaitu koordinasi antara organisasi satu dengan organisasi lainnya. Hal ini mungkin menyangkut satu atau beberapa organisasi. Koordinasi fungsional ini dilakukan, karena sebuah organisasi tidak mungkin menyelenggarakan tugasnya tanpa bantuan dari orang lainnya. Adapun menurut Ndraha 2011, koordinasi dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut Koordinasi waktu. Koordinasi waktu atau sinkronisasi merupakan proses untuk menentukan, mana kegiatan yang dapat berjalan serentak dan mana yang harus berurutan; jika berurutan bagaimana urutannya. Koordinasi ini dilakukan terhadap kegiatan antar unit kerja yang berhubungan dependen, klasual dan sebangsanya. Koordinasi ruang. Koordinasi ruang dapat disebut juga koordinasi wilayah. Koordinasi ini ditempuh jika suatu kegiatan melalui berbagai daerah kerja. Koordinasi interinstitusional. Yaitu koordinasi antar berbagai unit kerja yang berkepentingan atas suatu proyek serba guna atau produk bersama tertentu. Koordinasi fungsional. Yaitu koordinasi yang dilakukan oleh unit kerja yang satu terhadap unit kerja yang lain yang kegiatannya secara objektif berhubungan fungsional. Koordinasi struktural. Yaitu koordinasi antar unit kerja yang berada di bawah struktur tertentu, tanpa melalui superordinasi. Koordinasi seperti ini murni kehendak berkoordinasi unit kerja yang satu dengan unit kerja yang lain secara sukarela. Koordinasi perencanaan. Koordinasi ini untuk mengantisipasi terjadinya gejala kehancuran keberhasilan unit kerja yang satu oleh keberhasilan unit kerja yang lain. Koordinasi ini berlangsung antarunit kerja yang berhubungan interdependen dan independen. Koordinasi masukan-balik. Yaitu koordinasi hasil kontrol terhadap setiap kegiatan unit kerja, agar dapat dilakukan, adjustment, improvement, koreksi dan sebagainya. Prinsip-Prinsip Koordinasi Menurut Follet 1997, terdapat beberapa prinsip yang harus dijalankan dalam pelaksanaan koordinasi yang lebih baik, yaitu sebagai berikut Early stage. Berdasarkan prinsip tahap awal, proses koordinasi harus dilakukan pada tahap awal proses manajerial. Koordinasi harus dimulai sejak proses perencanaan sehingga dapat menghasilkan perencanaan dan implementasi yang baik. Jika koordinasi selalu dilakukan di awal maka semua fungsi manajemen yaitu planning, organizing, actuating, dan controlling dapat terlaksana dengan baik. Selain itu dengan proses koordinasi yang baik, tujuan organisasi dapat dicapai dengan lebih mudah dan cepat. Continuity. Berdasarkan prinsip kesinambungan, koordinasi merupakan sebuah proses yang berkelanjutan atau berkesinambungan. Proses koordinasi dimulai sejak membentuk organisasi sampai organisasi tersebut berjalan. Koordinasi selalu dilakukan secara berkesinambungan dalam setiap proses planning, organizing, actuating, dan controlling. Direct contact. Berdasarkan prinsip kontak langsung, proses koordinasi dapat berjalan dengan baik karena adanya komunikasi langsung antara anggota organisasi. Seluruh manajer harus mampu berkomunikasi langsung dengan baik dengan bawahannya sehingga tercipta hubungan yang baik. Kontak langsung ini sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman, salah penafsiran, dan perselisihan antara manajer dan anggota organisasi lainnya. Dengan demikian manajer dapat mengkoordinasi berbagai aktivitas anggotanya secara efektif dan efisien. Reciprocal relation. Prinsip timbal baik menyatakan bahwa semua faktor dalam organisasi saling bergantung dan berhubungan. Setiap keputusan dan tindakan seseorang di dalam organisasi akan mempengaruhi situasi keseluruhan organisasi. Oleh karena itu, sebelum mengambil keputusan atau melakukan tindakan harus mempertimbangkan efek yang muncul pada orang lain atau departemen lain apabila keputusan atau tindakan tersebut diterapkan. Diterapkannya prinsip ini diharapkan manajer atau anggota lainnya mengambil keputusan atau tindakan se pihak, sehingga koordinasi dapat dilakukan dengan lebih mudah. Faktor yang Mempengaruhi Koordinasi Menurut Hasibuan 2011, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi koordinasi, yaitu sebagai berikut a. Kesatuan tindakan Koordinasi memerlukan kesadaran setiap anggota organisasi untuk saling menyesuaikan diri atau tugasnya dengan satuan organisasi lainnya agar anggota atau satuan organisasi tersebut tidak berjalan sendiri-sendiri. Pemimpin harus mengatur sedemikian rupa usaha-usaha dari pada tiap kegiatan individu sehingga terdapat adanya keserasian di dalam mencapai hasil. Untuk memperoleh suatu koordinasi yang baik, pimpinan dapat mengatur jadwal waktu agar kesatuan usaha dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. b. Komunikasi Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari koordinasi, karena komunikasi, sejumlah unit dalam organisasi akan dapat dikoordinasikan berdasarkan rentang dimana sebagian besar ditentukan oleh adanya komunikasi. Komunikasi merupakan salah satu dari sekian banyak kebutuhan manusia dalam menjalani hidup dan kehidupannya. Dalam organisasi komunikasi sangat penting karena dengan komunikasi partisipasi anggota akan semakin tinggi dan pimpinan memberitahukan tugas kepada karyawan harus dengan komunikasi. c. Pembagian kerja Secara teoritis tujuan dalam suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan bersama dimana individu tidak dapat mencapainya sendiri. Kelompok dua atau lebih orang yang bekerja bersama secara kooperatif dan dikoordinasikan dapat mencapai hasil lebih daripada dilakukan perseorangan. Pembagian kerja adalah perincian tugas dan pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas. d. Disiplin Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku. Pimpinan diharapkan mampu menerapkan konsep disiplin positif yakni penerapan peraturan melalui kesadaran bawahannya. Sebaliknya bila pimpinan tidak mampu menerapkan konsep disiplin positif pada dirinya sendiri tentu dia juga tidak mungkin mampu menerapkannya pada orang lain termasuk kepada bawahannya. Daftar Pustaka Syafrudin, Ateng. 1993. Pengaturan Koordinasi Pemerintahan di Daerah. Bandung Citra Aditya Bakti. Ndraha, Taliziduhu. 2011. Kybernology Ilmu Pemerintahan Baru. Jakarta Rineka Cipta. Hasibuan, Malayu 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta Bumi Aksara. Handoko, 2003. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta BPFE. Handayaningrat, Soewarno. 2002. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta Haji Masagung. Follet, Mary Parker. 2007. Manajemen. Jakarta Indeks. Hubungan dalam sebuah organisasi menunjukkan keterikatan antara akuntabilitas atau pelaporan, wewenang, dan tanggung jawab dalam sebuah organisasi. Akuntabilitas di sini juga mencakup keharusan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas yang mengacu kepada sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi. Secara garis besar tata hubungan dalam organisasi mencakup aspek sasaran, fungsi, tanggung jawab, wewenang dan juga akuntabilitas dari organisasi tersebut. Tata hubungan dalam organisasi, jika digambarkan secara sederhana adalah sebagai berikut. Sasaran – Fungsi – Tanggungjawab – Wewenang – Akuntabilitas Adapun jenis-jenis hubungan dari sebuah organisasi adalah sebagai berikut 1. Hubungan garis Tata hubungan antar unsur dalam organisasi pendidikan yang menunjukkan garis perintah dari atas ke bawah. 2. Hubungan staff Dalam organisasi hubungan staff merupakan hubungan antar unsur dalam organisasi, dalam hal penugasan untuk membantu kegiatan unsur lain di bidang pekerjaan tertentu. 3. Hubungan konsultatif Hubungan Konsultatif dalam organisasi merupakan tata hubungan dalam organisasi antara unsur yang berada dalam satu tingkatan yang sama atau setara. 4. Hubungan koordinatif Hubungan koordinatif dalam organisasi adalah pola hubungan yang menunjukkan hubungan antara unit dalam organisasi yang bertujuan untuk mensinkronkan data antara satu unit dengan unit yang lainnya agar data ini bisa saling mendukung dan tidak terjadi tumpang tindih informasi dalam sebuah organisasi Hubungan Antara Manajemen, Organisasi, Dan Tata Kerja1. Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen, Organisasi Dan Tata KerjaA. Manajemen dan Organisasi Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya consistency hubungan antara manajemen dan organisasi. B. Manajemen dan Tata Kerja Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana how agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk a Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia. b Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan. c Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat. Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini Manajemen Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan. Tata Kerja Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia. C. Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut a Manajemen Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. b Organisasi Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerjasama. c Tata kerja Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya Fungsi Satuan Organisasi Dan sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Ciri-ciri organisasi ialah 1 terdiri daripada dua orang atau lebih 2 ada kerjasama 3 ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain 4 ada tujuan yang ingin dapat dilihat dengan dua cara berbeda, yaitu 1 organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang terdiri atas sub-sistem yang saling berkaitan, dan memperoleh input untuk diolah yang berasal dari lingkungan serta menyalurkan output hasil pengolahan ke lingkungan kembali 2 organisasi sebagai sekelompok orang yang berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama Monir H. Thayeb.Organisasi dapat diartikan dalam dua macam, yaitu * Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama dijalankan. * Dalam arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang-orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal. Sinonim Organisasi Institusi/lembaga; Kelompok yang menampung aspirasi masyarakat; punya aturan tertulis atau tidak; tumbuh dalam masyarakat; mencapai tujuan bersama; dibentuk oleh pemerintah atau swasta. Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, yaitu 1 goals oriented berorientasi tujuan 2 Psychosocial system sistem hubungan sosial 3 structured activities 4 technological Organisasi * Structure ; staff, line, matriks * Strategy ; Growth Strategy, Diversification, Defensive, Minimizing Internal Problem * Style ; Autocratic Style, Participative Style, Free Rein Style * Skill Keahlian / Keterampilan * Staff ; Jenjang, Latar Belakang, Karakteristik * Share Value Superordinate Goals * System POACPendekatan Terhadap Organisasi * Pendekatan Klasik * Pendekatan Neo-Klasik * Pendekatan ModernKesimpulanOrganisasi adalah 1 wadah atau tempat terselenggaranya administrasi 2 didalamnya terjadi berbagai hubungan antar-individu maupun kelompok, baik dalam organisasi itu sendiri maupun keluar 3 terjadinya kerjasama dan pembagian tugas 4 berlangsungnya proses aktivitas berdasarkan kinerja masing-masing. Sebuah perusahaan tidaklah terlepas dari organisasi. Organisasi dalam perusahaan merupakan hal penting dalam mencapai perusahaan yang baik. Tata kelola yang baik adalah contoh dari organisasi yang berjalan baik dalam perusahaan. Dalam dunia bisnis yang penuh dengan persaingan dan perubahan yang sangat cepat, perusahaan perlu memiliki nilai lebih dan daya tarik industri bagi para stakeholders. Suatu tata kelola perusahaan yang baik sangat diperlukan untuk menjawab tantangan persaingan dan perubahan tersebut. PT. Semen Gresik PERSERO Tbk Perananan organisasi dalam perusahaan tidak beda dengan peranannya dalam kehidupan PENTING ORGANISASI DAN METODE Organisasi adalah sekumpulan orang atau badan yang mempunyai tujuan yang sama. Pandangan umum organisasi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu a. Sebagai wadah tempat dimana kegiatan manajemen dijalankan. b. Sebagai proses memperhatikan interaksi/kerja sama antar orang-orang yang menjadi anggota organisasi tersebut 1. hub. formal = hubungan yang ditetapkan secara resmi oleh top manajemen. 2. hub. informal = mempunyai 3 peranan 1 sarana komunikasi 2 mengatur jalannya kerja sama 3 kebebasan bertindak oleh anggota organisasi tersebut. c. Sebagai sistem 1. sistem sosial antar sesama manusia 2. sistem fungsional antar fungsi-fungsi yang dikaitkan secara tertentu dan integral untuk tercapainya suatu tujuan. 3. sistem komunikasi sistem tata saluran/arus informasi dalam organisasiDefinisi-definisi lain mengenai organisasi 1. Menurut James D. Mooney organisasi adalah suatu bentuk kerjasama manusia untuk pencapaian tujuan bersama. 2. Menurut Thester I. Bernard organisasi merupakan suatu sistem kerjasama dari 2 orang atau lebih, sesuatu yang tak terwujud dan tidak bersifat perseorangan dan sebagian besar mengenai hal-hal hubungan. 3. Menurut J. M. Gaus organisasi adalah tata hubungan antar orang-orang untuk dapat memungkinkan tercapainya tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab. organisasi adalah alat untuk tercapainya tujuan dari sebuah Hubungan manajemen dan organisasi 1. Manusiaman dalam keorganisasian, manusia sering disebut sebagai pegawai atau personel yang terdiri dari semua anggota organisasi tersebut yang menurut fungsidan tingkatannyaterdiri dari pimpinanadministrator sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, manajer yang memimpin tiap-tiap satuan unit kerja yang sudah dibagikan sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan para pekerja. 2. Kerjasamateam work suatu kegiatan bantu-membantu antar sesama anggota oeganisasi yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. oleh karena itu, anggota organisasi dibagi menjadi beberapa bagian sesuai fungsi, tugas dan tingkatannya masing-masing. 3. Tujuan bersama adalah arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan merupakan titik akhir dari apa yang diharapkan atau dicapai dalam organisasi. Setiap anggota sebuah organisasi harus mempunya tujuan yang sama agar organisasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan keinginan bersama. 4. Peralatanequipment segala sesuatu yang digunakan dalam organisasi seperti uang, kendaraan, gedung, tanah dan barang modal lainnya. 5. Lingkunganenvirontment yang termasuk kedalam unsur lingkungan adalah a. kondisi atau situasi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi berjalannya organisasi karena kondisi atau situasi sangat dekat hubungannya dengan organisasi dan anggotanya. b. tempat atau lokasi, karena mempengaruhi sarana transportasi dan komunikasi. c. Wilayah operasi yang dijadikan sarana kegiatan organisasi, wilayah operasi dibagi menjadi empat, yaitu wilayah kegiatan,wilayah jangkauan, wilayah personil, wilayah kewenangan atau kekuasaan. 6. Kekayaan alam yang dimaksud adalah cuaca, keadaan geografis, flora, fauna dll. 7. Kerangka/kontruksi mental organisasi itu organisasi Niaga1. FAFirma Sekelompok orang yang bertanggung jawab terhadap organisasi dan keuntungan serta kerugiannya ditanggung bersama. 2. CVPerseroan Komanditer terbagi menjadi 2 bagian, yaitu 1. Pasif = investor hanya menanamkan modalnya saja. 2. Aktif = investor menanamkan modalnya tapi juga ikut serta dalam kegiatan organisasi tersebut. 3. PTPerseroan Terbatas ada tiga bagian dalam PT, yaitu 1. Tbkterbuka = saham perusahaan tersebut dapat dibeli oleh orang lain secara bebas. 2. Tertutup = saham perusahaan hanya boleh dimiliki oleh anggota perusahaan tersebut. 3. Ltdlimited = saham perusahaan tersebut terbatas hanya oleh beberapa investor yang telah ditentukan. 4. Koperasi terbagi dua, yaitu 1. fungsional = koperasi simpan pinjam, dll. 2. wilayah = koperasi primer, koperasi pusat, gabungan koperasi, koperasi induk. 5. Kartel Persekutuan dari beberapa perusahaan yang sejenis dengan perjanjian tertentu. Contohnya perjanjian harga, rayon/daerah, kondisi/syarat, laba, dan produksi. 6. Join Venture 7. Trust gabungan dari beberapa perusahaan untuk jadi lebih dekat hubungannya. 8. Holding Company saham yang didapat dari gabungan saham yang mengawasi 1 atau lebih Organisasi jika dilihat dari jumlah pimpinan A. Organisasi tunggal pimpinan organisasi ini hanya terletak pada satu orang pimpinan. Contohnya adalah Presiden, Rektor, Dekan, Bupati dll. B. Organisasi jamak pimpinan organisasi ini terletak pada beberapa orang pimpinan sebagai satu kesatuan. sebagai contoh adalah Dewan, Majelis

hubungan kerja antar bagian dalam organisasi disebut